Pengajaran apresiasi puisi (teknik penilaian; mencipta puisi, memahami puisi, membaca puisi dan Deklamasi), disusun dalam lim abagian utama. Setiap bagian utama. Setiap bagian merupakan rangkaian cara berpikir induktif, agar data-data puisi yang ditemukan dapat dijadikan dasar untuk menentukan sifat-sifat yang umum dari puisi.
Nada Aisya Putri. 037120127. “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Genially Pada Materi 'Apakah Semua Hewan Sama' untuk peserta didik kelas III di SDN Ciheuleut 02 Kota Bogor”. Penelitian ini menerapkan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Sebanyak 28 peserta 28 peserta didik kelas III ditetapkan sebagai su…
Buku ini bukan buku teori sastra tetapi semacam ajakan dari Sapardi Djoko Damono untuk mengapresiasi puisi dengan pengenalan akan sejumlah alat kebahasaan yang dimanfaatkan penyair untuk menyampaikan sesuatu yang bisa saja berupa cerita, gagasan, sikap, suasana, dan sebagainya. Sejumlah alat atau muslihat atau gaya yang biasa digunakan penyair dalam puisinya dijelaskan dengan menampilkan sejuml…
Cinta membikin kita remaja selamanya setiap waktu kubayangkan wajahmu, berkobarlah gairahku.
Zulhijatiningsih. 036113066. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Biologi. Skripsi. Universitas Pakuan Bogor. Di bawah bimbimbingan Dr. Nandang Hidayat, M. Pd. dan Dra. Triasianingrum, S. U. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menuntut …
Intan Widiasari: Kefektifan Aplikasi Google Classroom Pada Pembelajaran Menulis Teks Resensi Pada Kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Bogor, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media Google Classroom dalam meningkatkan keterampilan menulis teks resensi pa…
Sebuah karya sastra merupakan kisahan yang senantiasa bergumul dengan para tokoh fiksional yang diciptakan oleh si pengarang. Agar ceritera lebih menarik, si pengarang kerap kali menampilkan perilaku para tokoh dengan kepribadian yang tidak lazim, aneh, atau abnormal, sehingga menimbulkan berbagai perasaan bagi para pembaca. Tidak jarang para pembaca bertanya-tanya, mengapa si tokoh berperilaku…