Mata Kuliah Pengembangan Kepri
Konsep Strategi Pembelajaran
ermasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah masih rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Laporan UNESCO tahun 2000, tentang Human Developement Index (HDI), komposisi dari peringkat pencapaian dalam pendidikan, dilaporkan bahwa pada tahun 1999 Indonesia berada pada peringkat ke-109 dari 174 negara, tahun berikutnya keadaan kita lebih terpuruk lagi menjadi peringkat ke - 114 dari 146 negara. Rendahnya HDI menunjukkan rendahnya daya saing bangsa di percaturan global. Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia, bahkan di kawasan ASEAN, SDM kita berada pada urutan ke-7 dari 9 negara di bawah Vietnam yang dulu paling terbelakang. Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Diantaranya adalah mutu proses pembelajaran yang belum mampu menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil-hasil pendidikan juga belum didukung oleh sistem pengujian dan penilaian yang melembaga dan independen sehingga mutu pendidikan belum dapat dimonitor secara objektif dan teratur. Dalam beberapa hal, proses pendidikan menjadi rutin, tidak menarik, dan kurang mampu memupuk kreativitas siswa untuk belajar secara efektif. Sistem yang berlaku juga kurang memungkinkan bagi guru, kepala sekolah, dan pengelola pendidikan di daerah untuk melaksanakan proses pembelajaran serta pengelolaan belajar inovatif. Akibatnya, sekolah cenderung konservatif, kurang fleksibel dan tidak mudah berubah seiring dengan perubahan dalam lingkungan masyarakat.
Memang tidak mudah melakukan peningkatan mutu pendidikan secara langusng, karena ia memerlukan proses. Strategi terpadu dalam rangka mengatasi permasalahan pemebelajaran khususnya dan pendidikan pada umumnya, pemerintah telah memperkuat kebijakan-kebijakannya dalam rangka menyiasati peningkatan mutu pembelajaran.
Buku ini merupakan fokus dalam upaya hal-hal diatas dan semoga dapat menjawab permasalahan pendidikan di Indonesia yang dapat dijadikan referensi pustaka bagi para calon guru (mahasiswa) maupun bagi para guru sebagai pelaksana pendidikan. Mereka merupaka garda depan peningkatan pembelajaran kepada para peserta didiknya karena guru sebagai pelaku reformasi di dalam kelas (classroom reform) yang harus terus meyiasati membangun kultur belajar siswa dengan konsep: belajar untuk tahu (learning to know); belajar untuk berbuat (learning to do), belajar untuk menjadi sesuatu (learning to be), dan belajar untuk hidup bekerjasama (learning to live together).
2016MPK00137.C1 | 371.3 HAN k | Rak MPK (RM) | Tersedia |
2016MPK00137.C2 | 371.3 HAN k | Rak MPK (RM) | Tersedia |
2016MPK00137.C3 | 371.3 HAN k | Rak MPK (RM) | Tersedia |
2016MPK00137.C4 | 371.3 HAN k | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain