Buku Indonesia
Croot: Cerita Orang-Orang Top
Cerita pendek sebagai karya fiksi memberikan berbagai kemungkinan pembacaan dan pemaknaan kepada para pembacanya. Pengarang yang cerdas selalu memberikan peluang kepada para pembaca dengan menyusun peristiwa secara beruntun dan berlogika. Pengarang menyadari kecerdasan para pembacanya. Kualitas cerita pendek ditentukan oleh cara pengarang memosisikan para pembacanya. Logika cerita fiksi tidak dirasakan sebagai pembohongan oleh pembaca. Atas dasar logika cerita fiksi itu penulis menelusuri gaya pengarang dalam melibatkan pembaca untuk berpikir setelah cerita dalam cerpen itu diselesaikan pengarang. Gaya pengarang menyelesaikan cerpen pada umumnya mempunyai kesamaan dalam hal memosisikan pembaca sebagai orang yang cerdas. Dari empat buah cerpen yang dianalisis pada intinya pengarang menyisakan peristiwa yang harus dilanjutkan oleh pembaca dengan meninggalkan petunjuk yang berarti. Pembaca dimungkinkan menyusun cerita berdasarkan bagian penutup cerpen. Pengarang telah menyelesaikan ceritanya dan pembaca memulai ceritanya. Tentu saja muncul keragaman gaya akhir yang disajikan pengarang.Abstract:Short story as a fiction gives various possible interpretations to its readers. A smart author always gives opportunity to his readers by constructing structured events. He realizes that his readers are smart. The quality of a short story is determined by how the author puts his readers. A logical fiction is the story that is not considered as lies and deception by its readers. Regarding that, the writer attempts to trace authors’ style in making the readers involve in order to recon- struct the story. Generally, authors’ style in finishing the story has something in common in term of how they put them as smart readers. The main point from the four short stories is that the authors give a space of some events that can be interpreted by their readers by leaving some important clues. It is possible for readers to reconstruct a story based on the ending of the story. The author has completed the story while the reader starts to reconstruct the story. Indeed, there will be vari- ous ending style made by the author.
2017I00026.C1 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C2 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C3 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C4 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C5 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C6 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C7 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C8 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C9 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C10 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2017I00026.C11 | F 813 MUB c | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain