Buku Indonesia
Analisis Drama dan Teater
Drama bisa dilihat dari dua sisi yang saling melengkapi. Drama bisa dipahami sebagai gambaran suatu tindakan atau aksi/gerak (a representation of an action). Ini dikemukakan oleh Aristoteles. Sedangkan Clay Hamilton berpendapat bahwa drama adalah merupakan suatu cerita, yang dikarang dan disusun untuk dipertunjukkan oleh pelaku-pelaku di atas panggung di depan publik. Aristoteles lebih menekankan kepada pemanggungan atau action (lakuan, lakon, Jawa) yang dilakukan pemeran, sedangkan pendapat Clay lebih menekankan pada karya penulisannya atau teks. Drama kemudian berkembang seiring perkembangan teknologi komunikasi, informasi, dan pertunjukan.
Lain halnya dengan buku Analisis Drama dan Teater bagian I yang menekankan pada pengkajian drama secara teoretis, buku Analisis Drama dan Teater bagian II ini lebih menekankan pada pengkajian unsur-unsur atau faktor-faktor teater dan kemungkinan-kemungkinan garapan, gaya dan teknik pementasan. Jadi, lebih bersifat drama pentas (bukan drama—baca: closet drama) dengan menekankan pada pendekatan teater(teatrikal).
Buku Analisis Drama dan Teater bagian II ini bisa digunakan sebagai referensi mahasiswa untuk mendalami seni pertunjukan—khususnya seni pertunjukan—yang ada di berbagai perguruan tinggi. Juga bisa dijadikan bacaan bagi para penggiat drama dan teater yang ada di berbagai komunitas.
2023I0001.C1 | 792 SOE | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2023I0001.C2 | 792 SOE | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
2023I0001.C3 | 792 SOE | Rak Indonesia (RI) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain