Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Ayah: Kisah Buya Hamka Masa Muda, Dewasa, Menjadi Ulama, Sastrawan, Politisi, Kepala Rumah Tangga, Sampai Ajal Menjemputnya.
Penanda Bagikan

Mata Kuliah Pengembangan Kepri

Ayah: Kisah Buya Hamka Masa Muda, Dewasa, Menjadi Ulama, Sastrawan, Politisi, Kepala Rumah Tangga, Sampai Ajal Menjemputnya.

Hamka, Irfan - Nama Orang;

Siapa tak kenal Buya Hamka? Sosok ulama cemerlang dengan pemikiran, dakwah, dan buku-bukunya yang monumental. Buya Hamka adalah penyair, novelis, budayawan yang menjadi rekam jejak kebangkitan kesusasteraaan Indonesia. Putra Minangkabau bernama lengkap H Abdul Malik Karim Amrullah telah aktif di dunia politik nusantara dan turut berpartisipasi dalam kemerdekaan, sehingga layak disebut pahlawan nasional. Namun, di balik semua gelar dan kehormatan yang diberikan orang kepadanya, di mata anak-anaknya Buya Hamka jugalah seorang ayah.

Ayah, sebuah panggilan penuh isyarat yang melambangkan keterikatan fisik dan batin seseorang. Irfan Hamka, anak ke-5 Buya Hamka tentunya telah berhasil menerjemahkan keterikatan kehidupan itu menjadi sebuah memorabilia anak dan ayah yang indah. Dengan menuliskannya melalui buku ‘Ayah:Kisah Buya Hamka’ yang diterbikan Republika Penerbit ini hendaknya menjadi jariyah cinta bagi semua pembaca dan pengagum Buya Hamka.

Di tengah degradasi moral yang semakin menjadi-jadi di masyarakat saat ini, buku Ayah yang disusun Irfan Hamka seolah menjadi ruang untuk bercermin bagi anak dan orang tuanya. Bab per bab buku ini, memaktubkan kisah-kisah abadi Irfan dan Ayahnya. Seluruhnya, mulai masa kecil Irfan dalam sepengasuhan sang Ayah, remaja, dewasanya sebagai seorang aktivis Islam yang berpandangan luas, hingga potongan kisah berhajinya sekeluarga dimuat buku ini. Yang menakjubkan, ketika menelusuri bab per babnya, kita bisa menikmati sensasi getir manis memorabilia Irfan terhadap Ayah sembari berguru dan membaca diri. “Sudah sejauh apa balas budimu pada orangtua? Sudah sampai di mana kamu mendidik anak-anak dan keluargamu?” Pertanyaan ini terus membatin dalam diri saya saat membacai biografi Buya Hamka.

Kedudukan yang diemban Irfan dan semua orang di dunia ini pada dasarnya sama. Pernah menjadi seorang anak dan kini berputar pula menjadi orangtua yang telah beranak. Akan tetapi nilai dan proses yang ditangkapnya semasa hidup sudah pastilah berbeda dengan yang dilakukan anak-anak lain di luar sana yang telah menjadi ayah. Menuliskan kehidupan pribadinya dalam didikan sang Ayah yang keras dan lurus berislam, tentunya bukan cara mudah. Dibutuhkan ketulusan, tekad, dan cinta yang besar, mengingat usia Irfan saat menulis buku ini sudah berusia senja.


Sosok Buya Hamka yang digambarkan Irfan melalui plot cerita maju-mundur, menunjukkan kepada pembaca bahwa keterikatan perasaan adalah sesuatu yang tumbuh dan bergerak. Seorang anak bisa mengingat masa lalunya dengan jernih, tentulah karena didikan orangtua yang sukar dilupakan. Dengan buku ini, tokoh Irfan kecil, remaja, dan dewasa secara tak langsung merangkul pembaca untuk lebih mengenal Buya Hamka tanpa segala embe-embel yang dikalungkan orang kepadanya. Irfan berusaha menerangkan tokoh Buya dengan sederhana melalui cerminan dirinya. Bahwa Buya yang tenar dan banyak berjasa pada nusa, bangsa, negara dan agama inilah, pernah menjadi laki-laki yang dicaci orang di kampungnya karena tak tamat Diploma. Ayahnya yang sudah berjalan kaki dari pulau ke pulau ini pernah berkali-kali ditunggu maut. Irfan Hamka menuliskan, Buya Hamka bukanlah manusia sempurna, tapi mendapati yang begini amatlah langka.

Akhir kalam, buku ini bukan sekedar memorabilia. Irfan telah menuliskan segenap perasaan dan kenangannya menjadi guru yang bijak. Yang berhasil menyeret pembacanya ke dalam keinsyafan yang nyata, bahwa sejauh apapun waktu melaju, hal yang tak pernah menua adalah kenangan.


Ketersediaan
#
Rak MPK (RMPK) 922 HAM
2024MPK0084.C1
Tersedia
#
Rak MPK (RMPK) 922 HAM
2024MPK0084.C2
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
922 HAM
Penerbit
Jakarta : Republika., 2017
Deskripsi Fisik
xxviii, 323 hlm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978 602 8997 71 3
Klasifikasi
922 HAM a
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Biografi
Biografi Tokoh Agama
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?