Skripsi Indonesia
Keterbacaan Teks Menggunakan Formula Grafik Fry dalam Buku teks Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X
Buku teks pelajaran merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran. Interaksi antara siswa dan guru diciptakan berdasarkan materi yang ada dalam buku teks pelajaran. Khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, diperlukan buku teks pelajaran yang dapat membentuk aktivitas siswa untuk mengembangkan kemampuan berbahasa . Dalam pemilihan buku teks pelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa aspek, salah satunya adalah keterbacaan. Keterbacaan merupakaan ukuran sesuai tidaknya suatu bahasabagi pembacanya. salah satu cara untuk mengukur keterbacaan teks adalah menggunakan formula Grafik Fry. formula grafik fry menggunakan suku kata dan kalimat utuh sebagai kunci utama pengukuran keterbacaan teks. Tulisan ini membahas penggunaan formula Grafik fry sebagai alat ukur keterbacaan teks dalam buku teks dalam buku teks pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks pada buku teks pelajaran Bahasa Indonesia kelas X.. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, penelitian akan menguji tiga buku teks pelajaran bahasa indonesia kelas X yang diterbitkan oleh Yrama Widya, Yudhistria, dan Erlangga, Total keseluruhan teks yang akan di uji berjumlah 41 teks. Peneliti akan menentukan jumlah suku kata, jumlah kalimat utuh, jumlah kata sampai kata ke - 100 pada kalimat terakhir, jumlah kata dalam kalimat terakhir per 100 kata, dan rata rata jumlah suku kata, dan rata rata jumlah kalimat utuh. Hasil penelitian dari 41 teks yang di ukur, 29 teks menunjukan hasil "Tidak Sesuai", dan 12 teks menunjukan hasil "sesuai" . Berdasarkan data tersebut, jumlah keterbacaan teks yang sesuai. Artinya, tingkat keterbacaan pada ketiga buku teks pelajaran bahasa Indonesia kelas X masih tergolong mudah.
Tidak tersedia versi lain